Kamis, 06 Maret 2014

Drama Singkat Kenakalan Remaja

Drama Kenakalan Remaja
Tokoh
Febri Listiono     : Siswa SMA yang terjerumus dalam kenakalan remaja
Siti Nuraisah : Orang tua dari Febri  (Janda)
Aisyah Dinda S. : Tetangga Febri yang suka nge-gosip, teman Febri
Rizki Wahyu       : Tetangga Febri yang suka nge-gosip, teman Febri
Choirul Rozak    : Teman Febri yang terjerumus dalam kenakalan remaja

KENAKALAN REMAJA
Di sebuah kota, hiduplah seorang janda bersama putranya yang bernama Febri. Dengan kehidupan yang dapat dibilang rendah, ia membesarkan putranya di sebuah rumah kecil peninggalan almarhum suaminya.
Suatu ketika, Febri sedang tertidur, lupa akan kewajibannya untuk bersekolah. Ibunya pun dengan lapang dada membangunkan dari tidurnya yang pulas itu. Setelah itu, Febri pun terbangun, ia langsung menju ke meja makan. Ia marah-marah, karena hanya ada sayur kangkung saja yang ada di meja untuk sarapan paginya kali ini. Sang ibu pun meminta maaf, karena hanya bisa memasakkan sayur kangkung saja.
Ketika sesampainya di sekolah, Febri bertemu dengan salah satu temannya, anak yang bisa dibilang cukup kaya, namun agak penurut sama perkataan Febri, anak yang biasa di palak sama Febri itu. Seperti biasanya, Febri pun meminta uang kepada Irul. Untuk kali ini, Irul membantah permintaan Febri. Febri pun terus membujuk, mengajak Irul untuk berbuat hal yang negative, yaitu menghabiskan untuk untuk minum-minuman, untuk berfoya-foya. Irul pada akhirnya terbujuk oleh ajakan Febri.
Keesokan harinya, sang ibu sedang berjalan seusai pergi ke pasar bersama Jeng Ica dan Jeng Rizki. Merekapun bercakap-cakap sehingga si Ibu lupa akan tugasnya untuk menyiapkan sarapan pagi untuk anaknya. Jeng Ica dan Jeng Rizki, menghina si Ibu karena tak becus mengurus sang putra. Ibu pun sedih. Namun kesedihan itu ia tutup-tutupi. Ketika masih bercakap-cakap di depan rumah, sang anak memanggil-manggil sang Ibu, ia pun sangat marah, karena sang ibu tak menyiapkan sarapan pagi untuknya. Di depan para tetangga, Febri dengan teganya mencaci maki sang ibu. Ibu pun hanya bisa menangis dan berlari masuk ke rumah, sedangkan si Febri menghina para tetangga yang bercengkrama dengan ibunya tadi. Febri melarang mereka  untuk bergaul dengan ibunya.
Tiap hari kegiatan itu selalu mereka lakukan, bolos sekolah, merokok, bermabuk-mabukan, dan berfoya-foya. Hingga, dalam seminggu, mereka hanya masuk 2 kali saja, itupun banyak pelajaran kosongnya.
Suatu ketika, giliran Irul yang membujuk Febri untuk bersenang-senang seperti biasanya, namun kali ini, Febri tak mau, Febri menentang ajakan Irul. Itu membuat tanda tanya bagi Irul. Kesambet apa dia. Pada akhirnya, Febri yang kali ini memberikan nasihat untuk Irul, agar kembali pada jalan yang tepat, dan tidak melanjutkan perbuatan mereka pada masa lalu yang sangat tercela. Akhirnya mereka bersahabat.


Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

LAPORAN PRAKTIKUM
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit





Nama Anggota Kelompok :
1.  Aditya Novi V.       (X MIA 4 / 02)
2.  Nahda Salsabila    (X MIA 4 / 24)
3.  Safarudin Alwi P.   (X MIA 4 / 33)
4.  Siti Nuraisah         (X MIA 4 / 34)

SMA Negeri 6 Surabaya
Kata Pengantar

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu guru pembimbing kami yang telah membantu dalam menyelasaikan laporan ini.
Kami sudah berusaha laporan mungkin dalam menyelesaikan laporan ini, namun  ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga kami memohon kritik dan sarannya untuk menjadikan laporan ini lebih baik lagi.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.







Surabaya,  18 Januari 2013


Penyusun



A.          Latar Belakang

Larutan didefinisikan sebagai suatu campuran homogen dua macam komponen atau lebih dengan berbagai macam konsentrasi. Berdasarkan sifat daya hantar listrik, dapat dibedakan larutan yang dapat menghantarkan listrik (elektrolit) dan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik (non elektrolit).
Pada praktikum kali ini, kami ingin membuktikan apakah larutan yang diuji bersifat elektrolit atau non elektrolit.

B.           Rumusan Masalah

1.                 Apa saja larutan yang dapat menghantarkan arus listrik?
2.                 Bagaimana sifat-sifat larutan yang dapat menghantarkan arus listrik?

C.           Tujuan Praktikum

1)    Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan.
2)    Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.

D.          Teori Dasar

1)   Pengertian larutan

Larutan merupakan campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.
Zat terlarut adalah zat yang terdispersi dalam zat pelarut.
Zat pelarut adalah zat yang mendispersi komponen-komponen zat terlarut.

2)   Larutan elektrolit dan non elektrolit

Ø Larutan elektrolit adalah zat terlarut yang mengalami ionisasi sehingga di dalam larutan terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dibagi menjadi 3, yaitu:

a)     Larutan elektrolit kuat
Adalah larutan yang memiliki jumlah ion yang sangat banyak sehinga daya hantar listriknya kuat.

b)    Larutan elektrolit lemah
Adalah larutan yang jumlah ion-ion di dalam larutannya sedikit sehingga daya hantar listriknya lemah.

Ø Larutan non elektrolit adalah larutan yang di dalamnya tidak terdapat ion-ion sehingga tidak dapat menghantarkan listrik





1. Alat dan Bahan
a.     4 baterai
b.     Tempat baterai
c.      Kabel
d.     2 pasang penjepit buaya
e.      Lampu
f.       Gunting
g.     Gelas aqua
h.     Batang karbon
i.       Larutan gula (C6H12O6)
j.       Larutan cuka (CH3COOH)
k.     Larutan sabun (NH4OH)
l.       Larutan garam (NaCl)
m.  Larutan etanol (C2H5OH)

2. Cara Kerja :
a.                 Siapkan alat dan bahan.
b.                 Masukkan keempat baterai ke dalam tempatnya.
c.                  Kemudian susunlah rangkaian listrik seperti gambar di bawah ini.



d.                 Selanjutnya, mulailah untuk melakukan praktikum.
1.     Masukkan batang karbon ke dalam larutan gula. Kemudian amati.



2.     Masukkan batang karbon ke dalam larutan cuka. Kemudian amati.



3.     Masukkan batang karbon ke dalam larutan sabun. Kemudian amati.



4.     Masukkan batang karbon ke dalam larutan garam. Kemudian amati.



5.     Masukkan batang karbon ke dalam larutan etanol. Kemudian amati.





Pengumpulan Data Pengamatan

Hasil pengujian larutan elektrolit dan larutan non elektrolit


No.
Larutan
Hasil Pengujian
Kesimpulan
Menyala/Tidak (Lampu)
Gelembung
1
Gula
Tidak Menyala
Tidak ada
Non elektrolit
2
Cuka
Tidak menyala
Ada
Elektrolit lemah
3
Sabun
Tidak menyala
Ada
Elektrolit lemah
4
Garam
Menyala
Ada
Elektrolit kuat
5
Etanol
Tidak menyala
Tidak ada
Non elektrolit


Kesimpulan
J Larutan bersifat elektrolit kuat apabila daya hantar listrik besar, sehingga menyebabkan lampu menyala dan terbentuk gelembung di sekitar elektroda.
L Larutan bersifat elektrolit lemah apabila daya hantar listrik lemah atau kecil, sehingga menyebabkan nyala lampu redup atau hanya timbul gelembung saja.

J Larutan bersifat non elektrolit apabila tidak terdapat daya hantar listrik, sehingga lampu tidak menyala dan tidak adanya gelembung di sekitar elektroda.

Pengaruh Perendaman Biji Kacang Hijau terhadap Kecepatan Pertumbuhan



Pengaruh Perendaman Biji Kacang Hijau terhadap Kecepatan Pertumbuhan














Disusun Oleh
Nama : Siti Nuraisah
Kelas Asal : X-IPA2
No.Absen : 30



Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayat-Nya,saya dapat menyelesaikan laporan ini serta memenuhi tugas Mata Pelajaran Biologi kelas X.

Adapun judul laporan ini yaitu Pengaruh Perendaman Biji Kacang Hijau terhadap Kecepatan Pertumbuhan.

 Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Endang, selaku  guru Mata Pelajaran Biologi yang telah memberikan tugas ini kepada saya.  Ungkapan terima kasih juga saya sampaikan kepada orangtua tercinta yang telah memberikan fasilitasnya, kasih sayang, dukungan moril maupun materil, serta doanya kepada saya untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca yang membutuhkan.



Surabaya, Agustus 2013
Penulis,




Siti Nuraisah



Daftar Isi


Kata Pengantar……………………………………………………………………       i
Daftar Isi………………………………………………………………………….        ii
Definisi          ……………………………………………………………………..        1
a. Pengertian, manfaat, dan langkah-langkah metode ilmiah......................      1
            b. Keselamatan kerja di laboratorium biologi…………………………….     2
            c. Tata tertib dan segala macam yang terdapat di Laboratorium biologi…    2
Bab I PENDAHULUAN…………………………………………………………         4
a.      Latar Belakang………………………………………………………...       4
b.      Rumusan Masalah…………………………………………………….        4
Bab II TUJUAN…………………………………………………………………..        5
Bab III HIPOTESIS………………………………………………………………         5
Bab IV METODE (Langkah-langkah)…………………………………………...        6
a.      Alat dan Bahan………………………………………………………...       6
b.      Langkah Kerja…………………………………………………………       6
Bab V PENGUMPULAN DATA………………………………………………...         7
Bab VI ANALISIS DATA……………………………………………………….          8
Bab VII KESIMPULAN…………………………………………………………          9



DEFINISI

A.           Pengertian, Manfaat, dan Langkah-langkah Metode        Ilmiah

Metode ilmiah adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan langkah ilmiah yang teratur,sistematis dan terkontrol.
Adapun manfaat dari metode ilmiah yaitu dengan adanya sikap ilmiah dan metode ilmiah akan menghasilkan penemuan-penemuan yang berkualitas tinggi dan dapat membantu meningkatkankesejah teraan manuasia.
Beberapa kegunaan metode ilmiah antara lain:
1.      Membantu memecahkan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan
2.      Menguji hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif
3.      Memecahkan atau menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka-teki
Langkah-langkah Metode Ilmiah
1.      Perumusan masalah
Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan factor-faktor yang terkait di dalamnya.
2.      Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis
Argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang saling mengikat dan membentuk konstelasi permasalahan. Disusun secara rasional berdasrakan premis-premis ilmiah yang teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor  empiris yang relefan dengan permasalahannya.
3.      Perumusan hipotesis
Jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaanyang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
4.      Pengujian hipotesis
Pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
5.      Penarikan kesimpulan
Penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima. Dan sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.



B.           Keselamatan Kerja di Laboratorium Biologi

Setiap pekerjaan pasti ada risikonya. Tingkat risiko tersebut ada yang kecil, ada juga yang besar. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan usaha atau tindakan pencegahan agar di dalam kegiatan di laboratorium terhindar dari kecelakaan sekecil apapun. Sehubungan dengan kemungkinan timbul bahaya-bahaya di dalam kegiatan laboratorium, maka kalian perlu mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh benda- benda atau barang-barang yang ada di laboratorium.
Di samping itu juga perlu tahu usaha-usaha apa yang dapat dilakukan kalian, untuk mencegah timbulnya bahaya akibat kerja di laboratorium. Sehingga dalam pembelajaran bab ini kalian akan diajak untuk menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam.

C.           Tata Tertib di Laboratorium     

Tata tertib ini penting untuk menjaga kelancaran dan keselamatan bekerja/praktikum di dalam laboratorium. Berikut ini beberapa contoh tata tertib.
1.      Alat-alat serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak diperkenankan diambil keluar tanpa seizin guru.
2.      Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
3.      Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu, hendaknya segera bertanya kepada guru.
4.      Bekerja di laboratorium hendaknya memakai jas laboratorium.
5.      Jika ada alat yang rusak atau pecah, hendaknya dengan segera dilaporkan kepada guru.
6.      Jika terjadi kecelakaan, sekalipun kecil, seperti kena kaca, terbakar, atau terkena bahan kimia, hendaknya segera dilaporkan ke guru.
7.      Etiket (label) bahan yang hilang atau rusak harus segera diberitahukan kepada guru, agar dapat segera diganti.
8.      Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
9.      Setelah selesai percobaan, alat-alat hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan bersih.
10. Buanglah sampah pada tempatnya.
11. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air dan gas ditutup, dan kontak listrik dicabut.


Pemeliharaan, Penyimpanan, dan Penggunaan Bahan Kimia
Untuk mencegah terjadinya bahaya yang tidak diinginkan, penyimpanan bahan kimia perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1.      Botol-botol yang berisi bahan kimia disimpan pada rak atau lemari yang disediakan khusus untuk itu.
2.      Jangan mengisi botol-botol sampai penuh.
3.      Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi basa, karena lama kelamaan tutup itu akan melekat pada botol dan susah dibuka.
4.      Semua peralatan/gelas kimia yang berisi bahan kimia harus diberi label yang menyatakan nama bahan itu.
5.      Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan.
6.      Bahan-bahan kimia yang sangat beracun dan berbahaya hendaknya dibeli dalam jumlah kecil dan tanggai pembeliannya dicatat.
7.      Semua bahan persediaan bahan kimia secara teratur diteliti.



BAB I
PENDAHULUAN

A.                       Latar Belakang
Semua tumbuhan membutuhkan air untuk pertumbuhan dan perkecambahan. Begitu juga dengan biji suatu tanaman. Dalam perkecambahan, biji membutuhkan air untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm. Selanjutnya embrio dan endosperm akan membengkak sehingga mendesak kulit biji yang sudah lunak sampai pecah.
Pada praktikum kali ini, saya ingin melihat pengaruh perendaman oleh biji kacang hijau, yang mana dilakukan dengan perlakuan yang berbeda-beda yaitu dengan tidak dilakukannya perendaman dan dengan perendaman 6jam. Sehingga kita akan mengetahui apakah proses perendaman itu mempengaruhi laju pertumbuhan kacang hijau.
B.                        Rumusan Masalah
1.      Mengapa proses perendaman terhadap tumbuhan, khususnya biji kacang hijau akan berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan?
2.      Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh perendaman sebuah  biji kacang hijau?
3.      Apa sajakah yang  mempengaruhi perendaman terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau:




BAB II
TUJUAN

a. Secara umum                      
1)     Memaparkan pengaruh lama waktu perendaman biji kacang hijau (Phaseolus     vulgaris) terhadap kecepatan perkecambahannya.
2)     Mendeskipsikan hubungan antara lama waktu perendaman biji kacang hijau terhadap waktu yang dibutuhkan untuk berkecambah.
3)     Untuk membuktikan dan mengetahui lebih lanjut pengaruh
4)     perbedaan lama perendaman terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
b. Secara khusus
Untuk menyelesaikan tugas Biologi kelas X-IPA.

BAB III
HIPOTESIS

Adanya pengaruh lama perendaman terhadap penyerapan air oleh biji kacang hijau.



BAB IV
METODE


A.                      Alat dan Bahan
1.         Pot/gelas plastic bekas air mineral 2 buah
2.         Penggaris
3.         Kapas
4.         Air
5.         Biji kacang hijau

B.                       Langkah Kerja
1.      Ambillah 10 kacang hijau dengan kondisi yang baik.
2.      Rendamlah biji kacang hijau dengan Perlakuan sebagai berikut :
a)         G1( biji kacang hijau tanpa direndam)
b)         G2( biji kacang hijau direndam selama 6 jam).
Catatan : Tiap perlakuan berisi 5 biji kacang hijau. Usahakan biji kacang hijau yang direndam, diambil pada saat yang sama, yaitu ketika akan ditanam.
3.      Masukkan kapas yang telah dibasahi ke dalam gelas.
4.      Masukkan biji kacang hijau ke dalam gelas yang telah terisi kapas basah.
5.      Letakkan gelas ditempat yang sama/tidak terpisah.
6.      Lakukan pengukuran tinggi kecambah kacang hijau tersebut menggunakan penggaris selama 2 hari.



BAB V
PENGUMPULAN DATA

Table Pengamatan
Pengaruh lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau

Perlakuan
Lama Perendaman (Jam)
Tinggi Tanaman (cm)
1
2
G1
0
-

G2
6



Keterangan hasil pengamatan :
Perlakuan
Keterangan
1
2
G1
-Kulit kacang hijau masih belum mengelupas
-Belum muncul akar

G2
-Kulit kacang mulai mengelupas
-Mulai muncul akar

 

BAB VI
ANALISIS DATA


Dari analisis data dapat diketahui bahwa semakin lama waktu perendaman biji kacang hijau (Phaseolus vulgaris) dalam air maka waktu yang dibutuhkan untuk berkecambah semakin singkat. Berdasarkan uji lanjut diketahui bahwa perlakuan perendaman biji kacang hijau dalam air selama 6 jam menghasilkan rerata waktu perkecambahan yang paling sedikit.

Perendaman biji kacang hijau dalam air dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan biji tersebut untuk berkecambah.

Pada hasil penelitian tersebut biji kacang hijau yang direndam pada air selama 6 jam membutuhkan waktu perkecambahan yang paling sedikit karena waktu perendaman tersebut dinilai paling efektif  sehingga dimungkinkan kandungan yang diserap lebih banyak.





BAB VII
KESIMPULAN


a)     Suatu perendaman terhadap tumbuhan, khususnya biji kacang hijau akan berpengaruh terhadap tumbuhan itu sendiri. Mengingat bahwa air sangat mutlak dibutuhkan oleh tumbuhan itu sendiri, terutama biji kacang hijau. Beberapa fungsi air dalam tubuh tumbuhan antara lain sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, sebagai medium reaksi enzimatis, dan secara secara tidak langsung air memengaruhi laju reaksi metabolisme.

b)     Pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu tumbuhan karena proses perendaman adalah :
a.      kulit kacang membuka
b.      tumbuh akar kecil
c.      tumbuh batang kecil
d.      akar memanjang
e.      batang memanjang

c)     Yang  mempengaruhi perendaman terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau:
a.      keadaan biji (keadaan khusus yang menghambat perkecambahan biji kacang hijau adalah tidak mempunyai endosperm sebagai cadangan makanan pada awal perkecambahan biji).
b.      Kadar air, sangat berpengaruh terhadap perkecambahan, dengan kadar air biji yang berlebihan maka tingkat penyerapan air pada waktu perkecambahan tidak dapat optimum, karena selama periode pemasakan benih, air dikurangi atau hilang dari benih, namun untuk perkecambahan diperlukan penambahan air kembali.